pentingkah kita “mempercayai” evolusi?

beberapa kali “berdiskusi” dengan berbagai kalangan di sosial media tentang evolusi. hasilnya bermacam-macam. ada yang tadinya ga percaya evolusi, jadi percaya. ada pula yang makin ga percaya. ada lagi yang tadinya ga mengerti tentang evolusi, jadi sedikit lebih mengerti. terkait percaya tidak percaya tentang evolusi, saya sendiri tidak akan memaksa siapapun untuk mempercayai evolusi. hanya, setelah membaca buku-buku biologi lagi (yang sudah lama tidak dibuka), saya sampai kepada suatu pertanyaan. apakah penting bagi kita untuk “mempercayai” teori evolusi?
Image result for phylogenetic tree of life
saya coba memahami evolusi bukan sebagai filsafat, tapi sebagai sains yang mencoba menjelaskan bagaimana makhluk hidup terbentuk dan berubah sepanjang sejarah. sebagai sains, evolusi merupakan suatu kumpulan fakta yang diolah secara sistematis untuk menjelaskan fenomena bagaimana makhluk hidup muncul dan berubah. teori evolusi sudah mengalami berbagai revisi dan perubahan seiring dengan munculnya fakta dan penelitian terbaru. teori evolusi merupakan suatu kebenaran tentang proses perubahan makhluk hidup, yang dapat diterima oleh logika, dapat diuji, dan dijelaskan secara logis, sistematis dan dapat dibuktikan.
Image result for natural selection
terkait “kepercayaan” terhadap teori evolusi, saya berargumen bahwa kata percaya sebenarnya tidak relevan jika dikaitkan dengan teori evolusi. teori evolusi merupakan sains dan sains tidak relevan dengan kata percaya. sains baru relevan jika dibuktikan kebenaran atau kesalahannya. sesuai dengan argumen saya di paragraf sebelumnya, bahwa saat ini evolusi sudah diakui sebagai bagian dari sains. itu artinya, kebenaran ilmiah teori evolusi sudah diakui secara global. meskipun demikian, bukan berarti teori evolusi tidak bisa disalah atau dibantah, karena sifat sains adalah terbuka terhadap bantahan. oleh karena itu, jika kita memiliki “ketidakpercayaan” terhadap teori evolusi, maka seharusnya, ketidakpercayaan tersebut merupakan bantahan ilmiah secara langsung terhadap teori evolusi. bantahan yang relevan adalah bantahan yang didasari fakta-fakta penyanggah teori evolusi, kemudian bisa dijelaskan secara gamblang dan sistematis, serta dapat diuji kebenarannya dan bersifat global. singkatnya, jika kita memiliki ketidakpercayaan terhadap teori evolusi, maka ketidakpercayaan tersebut haruslah didasari bantahan yang bersifat ilmiah, bukan bantahan yang bersifat dogmatis.
salah satu alasan saya dalam mempercayai kebenaran teori evolusi adalah bahwa hingga saat ini, belum ada teori lain yang dapat menjelaskan penciptaan makhluk hidup secara ilmiah. pragmatis? iya jelas. lain halnya jika suatu saat nanti ada teori lain selain evolusi yang dapat menjelaskan penciptaan makhluk hidup yang lebih ilmiah dan bisa menyanggah teori evolusi. sejauh ini, setelah berdiskusi dengan berbagai macam golongan, kebanyakan argumen yang menyanggah evolusi adalah argumen dogmatis, bukan argumen ilmiah.
kembali lagi ke pertanyaan : pentingkah kita “mempercayai” evolusi? saya coba kembalikan ke status evolusi sebagai kebenaran sains. sebagai sains, menurut saya evolusi agak sedikit rancu untuk “dipercaya” karena pada dasarnya, suatu teori sains, terlepas kita percaya atau tidak, akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. contoh sederhana adalah tentang rotasi bumi. terlepas bahwa kita percaya atau tidak, rotasi bumi akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. siang dan malam akan tetap berganti selama 24 jam, matahari tetap terbit dari timur dan terbenam di barat, dan makhluk hidup akan tetap beraktivitas sesuai dengan ritme hariannya (bagi yang punya saja). tidak serta merta kita tidak percaya terhadap rotasi bumi, kemudian bumi berhenti berotasi.
Image result for earth's rotation
begitu pula dengan evolusi, terlepas kita percaya atau tidak terhadap teori evolusi,mekanisme evolusi akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. proses adaptasi, mutasi, rekombinasi dan seleksi alam akan tetap terjadi kepada makhluk hidup meskipun kita tidak mempercayai evolusi. bakteri, virus, fungi dan mikroba lain akan tetap berkembang dan mengalami peningkatan ketahanan terhadap lingkungan. rekombinasi genetik makhluk hidup akan tetap berlangsung secara alami. kepunahan dan kemunculan makhluk hidup akan tetap terjadi meskipun tanpa campur tangan manusia.
Image result for antibiotic resistant bacteria
jika “kepercayaan” kita terhadap evolusi tidak berpengaruh apa-apa terhadap evolusi, kemudian apa pengaruhnya “kepercayaan” tersebut? argumen saya sederhana, bahwa “kepercayaan” kita terhadap evolusi akan berpengaruh kepada diri kita sendiri dalam memahami perubahan makhluk hidup. tanpa adanya pemahaman kita tentang evolusi, bagaimana kita bisa menjelaskan, munculnya berbagai jenis penyakit flu beserta penyebabnya. tanpa evolusi, bagaimana kita memahami terbentuknya sel-sel mutan di dalam tubuh yang dapat berkembang menjadi kanker. tanpa evolusi, bagaimana kita memahami proses suksesi biologi di suatu ekosistem. dan yang paling utama, tanpa evolusi, mungkin kita tidak akan pernah mengerti, bagaimana penciptaan makhluk hidup itu terjadi.
pada akhirnya, percaya atau tidak percaya, mekanisme evolusi makhluk hidup, sudah, sedang dan akan terus berjalan sampai batas waktu yang ditentukan oleh Sang Pencipta.

Leave a comment